Yessy Novita, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo.
DNN, Sidoarjo – Jika mengacu pada data yang ada di BPJS Kesehatan, masih ada lebih dari 77 ribu warga Sidoarjo yang namanya belum tercatat sebagai peserta Perusahaan jasa asuransi kesehatan pelat merah tersebut. Namun jumlah itu masih bisa terus menggelembung seiring pertambahan jumlah penduduk kota delta.
“Tapi itu berdasarkan data yang kami miliki per semester kedua tahun 2020 lalu. Data itulah yang dipakai untuk mencari kepesertaan baru dalam program Pemkab Sidoarjo untuk memenuhi capaian UHC (Universal Health Coverage-red) sebesar 95% dari total jumlah penduduk.”
Pernyataan ini disampaikan Kepala Kantor BPJS Kesehatan cabang Sidoarjo, Yessy Novita saat hadir sebagai narasumber dalam program talkshow ‘Pram Time’ di DNN TV beberapa hari lalu. Ia sebutkan di periode tersebut jumlah penduduk Sidoarjo masih sebanyak 1,9 juta jiwa.
“Sebelumnya coverage-nya sudah sekitar 90% dari all segmen. Jadi masih ada sekitar 189 ribu warga Sidoarjo yang belum tercatat. Untuk itu perlu ditambah agar mencapai batas minimal itu,” katanya. Karena itu, Pemkab pun memberikan nama-nama warganya untuk dicatat sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas 3 dengan status Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID).
Sedangkan klaim soal 270 ribu jumlah penduduk Sidoarjo yang dicatatkan sebagai PBID BPJS Kesehatan kelas 3 itu menurutnya adalah angka akumulatif dari semua penambahan nama yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya.
Proses penambahan itu sendiri dilakukan dalam beberapa tahap, hingga akhirnya di bulan April 2021 dianggap sudah memenuhi batasan 95% tersebut. “Proses yang terakhir, ada penambahan sekitar 98 ribu orang. Jadi yang tersisa ya tinggal 77 ribu orang itu saja,” tambah Yessy.
Hanya saja, jumlah dan prosentase warga yang belum tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tersebut dipastikan kembali menurun. Pasalnya Kadispendukcapil Sidoarjo, Redy Kusuma yang dihubungi melalui WA-nya, Rabu (08/09/2021) tadi mengatakan jumlah penduduk Sidoarjo yang tercatat hingga akhir Agustus lalu sebanyak 2.052.465 jiwa.
Sedang terkait proses pemutakhiran kembali data warga penerima BPJS gratis itu, Yessy mengatakan prosesnya sudah berjalan. Sekarang ini datanya telah disampaikan ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk dilakukan verifikasi faktual.
Yessy menambahkan, dalam hal penentuan nama-nama warga kota delta yang didaftarkan ke BPJS sebagai penerima PBID merupakan kewenangan sepenuhnya dari Dinas Sosial. Sedangkan pihaknya hanya sebatas menginput data warga yang disampaikan oleh Dinsos.
Informasi yang diperoleh dari Dinsos menyebutkan, verfal ini akan melibatkan personel Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan (TKSK), Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan dan Operator Desa.
Mereka diberi waktu hingga akhir pekan ini untuk menuntaskan tugas tersebut. “Kami diminta memadankan data pada Kasie Kesra (Kesejahteraan Rakyat) di tiap-tiap desa untuk memastikan apakah orang yang namanya tercantum itu layak mendapatkan BPJS gratis,” sebut salah seorang fasilitator desa SLRT yang tak mau disebut namanya, Rabu (08/09/2021) siang tadi.(Hans/Pramono)