Kepala Sekolah SMPN 1 Taman Drs Achmad lutfi MM |
DNN, SIDOARJO – Beberapa walimurid SMP Negeri I Taman mengeluhkan mahalnya harga buku Fokus AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang dijual pihak koperasi guru melalui Komite sekolah.
Buku yang diproduksi penerbit Erlangga Surabaya tersebut dilego dengan harga Rp 100 ribu per bijinya. Padahal di situs-situs belanja online, buku itu ditawarkan dengan harga bervariasi mulai Rp 52 ribu hingga Rp 61 ribu.
Tentang hal itu, Kepala Sekolah SMP Negeri I Taman, Drs. Achmad Lutfi MM yang ditemui di kantornya, Selasa (26/10/2021) mengatakan harga kulak buku tersebut yang harus dibayar koperasi guru sebesar Rp 85 ribu.
“Sengaja memang dijual Rp 100 ribu karena selisihnya untuk mensubsidi siswa yang tidak mampu. Ada 20% dari sekitar 1000 siswa kami yang tergolong tidak mampu, dan mereka semua kita beri buku itu secara gratis,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mewajibkan pembelian buku tersebut karena merupakan rujukan dari Kementerian Pendidikan Nasional. “Sudah dibeli tapi sampai sekarang masih belum dibagikan,” sebut Lutfi tanpa bersedia menunjukkan buku yang dimaksud.
Menurutnya, seharusnya penetapan harga tersebut tidak perlu dipermasalahkan karena Lutfi juga memberlakukan hal serupa di SMP Negeri 1 Sidoarjo dimana ia juga merangkap jabatan sebagai pimpinan di sekolah tersebut. “Disana nggak masalah koq,” imbuhnya.
Meski begitu, ia mengaku tak mau ikut campur dengan masalah itu. Menurunya, masalah harga dan teknis penjualan buku itu telah diserahkan sepenuhnya pada pihak Komite sekolah serta paguyuban walimurid di tiap-tiap kelas.
Hal serupa juga dilakukan saat melakukan penjualan seragam bagi siswa baru di tahun ajaran ini yang menurut informasi dilego dengan kisaran harga antara Rp 1,9 juta hingga Rp 2 juta per paketnya.
“Ngawur, sekolah gak melok-melok. Kami hanya menyampaikan saja program sekolah termasuk dalam pembelian buku dan seragam, selanjutnya hal itu ditangani komite dan koperasi,” tegasnya. Adapun keuntungan yang diperoleh pihak koperasi itu dipergunakan untuk berbagai hal, termasuk membiayai kegiatan plesiran para guru ke berbagai kota.
Sementara itu menurut salah satu kepala sekolah SMP negeri di Sidoarjo yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa di sekolahnya untuk pembelian buku AKM itu di cover oleh dana BOS.
“Sekolah kami tidak melakukan pungutan ke orang tua wali murid, cukup di cover oleh dana BOS saja” ungkapnya.(Hans/Pramono)