Beranda » Kapolsek Buduran Bantah Jadi Narasumber Pelantikan RT/RW Desa Sidokerto di Hotel Mewah

Kapolsek Buduran Bantah Jadi Narasumber Pelantikan RT/RW Desa Sidokerto di Hotel Mewah

Spread the love dnnmmedia

Kades Sidokerto Ali Nasikin

DNN, SIDOARJO – Pelantikan RT-RW desa Sidokerto Kecamatan Buduran yang dilaksanakan di hotel mewah terus mendapat sorotan masyarakat. Apalagi kegiatan yang dikemas dalam acara Bimbingan Teknis (Bintek) tersebut menggunakan anggaran yang cukup besar, yakni sekitar Rp 65 juta. 
Presiden LSM Gerakan Aspirasi Rakyat (Gaspira), Winarno ST mengatakan anggaran yang digunakan dianggap terlalu besar untuk membiayai acara seremonial seperti itu sehingga dianggap tak memenuhi azas kelayakan dan kepatutan.

Apalagi, banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Diantaranya tidak ada run down acaranya juga copy materi. 

“Dan yang paling kami sorot adalah narasumbernya juga tidak jelas, padahal untuk mendatangkan narasumber itu ada aturannya termasuk honornya. Selain itu pesertanya juga banyak di luar lembaga,” jelasnya. 
Kalimat senada juga disampaikan Kapolsek Buduran, Kompol Samirin yang dikonfirmasi melalui HP-nya Senin (25/10/2021). Pihaknya hanya diundang sebagai peserta dan bukan bertindak sebagai narasumber. “Saya perintahkan Wakapolsek yang hadir,” ungkapnya.
Kades Sidokerto bersama Forkopimka kecamatan buduran jamuan makan malam
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Buduran, Khoirul yang ditemui di kantornya, Selasa (26/10/2021) mengatakan ia sudah mengingatkan pada para kades agar lebih bijak dalam penggunaan dana APBDes.
“Sudah sering saya bilang untuk mempertimbangkan secara matang setiap kegiatan yang akan dilakukan, khususnya di luar kota. Sebaiknya di re-schedule saja mengingat saat ini masih pandemi,” tutur
Kepala Desa Wadungasih ini.

Ia mengaku tidak mau terlalu ikut campur dengan urusan internal anggotanya karena setiap desa pasti sudah mempunyai program kerja dan kebijakan masing masing. Hanya saja

Menurutnya, kalau sekedar melantik Ketua RT atau RW saja sebaiknya tidak perlu dilakukan di hotel mewah.

“Tapi itu terserah mereka, saya tak mau intervensi. Soalnya setiap desa pasti sudah punya program dan kebijakannya masing-masing,” pungkas Khoirul.(hans/pramono)

Spread the love dnnmmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *