DNN, SIDOARJO – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo akan segera melakukan pengukuran ulang terhadap lahan milik PT Dwi Selo Giri (DSG) yang terkena dampak proyek Frontage Road (FR) Aloha – Buduran. Pasalnya, sempat terjadi kesimpangsiuran terkait ukuran lahan yang akan dibebaskan.
Dalam pengukuran yang dilakukan pada 2019, tanah yang terkepras proyek jalan tembus itu seluas 1.212 meter persegi. Namun dalam pengukuran yang dilakukan pada 2021 lalu, luasnya terkepras hingga tersisa 457 meter persegi saja.
“Itu akan di cek ulang semua ukuran yang beda dan disanggah oleh pemilik lahan dalam waktu dekat ini,” jelas Sekretaris Panitia Pengadaan Lahan Frontage Road (FR), Wilson yang dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (18/01/2022) siang tadi.
Namun ia tak bisa menjelaskan dengan detil faktor penyebab perbedaan hasil ukur yang dilakukan sebelumnya itu. “Nanti kita lihat di lapangan. Kita ukur bersama petugas dan ajak pemilik lahan bersama-sama,” tambahnya.
Di tempat terpisah. Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono kasus ini harus bisa diselesaikan secepatnya. Karena, sesuai rencana, proyek FR sisi Gedangan sampai Buduran ini akan dimulai lagi pada April mendatang.
“Target kami, tahapan pembebasan lahan ini harus bisa diselesaikan semua sebelum April,” tandasnya.(Hans/Pram)