Kades Sruni
Syaiful Imaduddin SKM, M Kes
DNN, SIDOARJO – Warga terdampak pembangunan Frontage Road (FR) Aloha – Buduran di Desa Tebel dan Desa Sruni Kecamatan Gedangan menunggu kepastian pembayaran ganti rugi atas lahannya dari Pemkab Sidoarjo.
Kades Sruni, Syaiful Imaduddin ketika dihubungi via telepon selulernya, Selasa (25/01/2022) siang tadi, mengatakan pada prinsipnya warganya telah menyetujui dan mendukung, namun mereka menginginkan pemkab Sidoarjo segera melakukan pembayaran atas lahannya yang terkena proyek.
“Di Desa Sruni ada enam bidang lahan warga yang terkena proyek frontage road itu. Akhir tahun lalu sudah diukur ulang dan saat ini kami menunggu hasil appraisal terkait nilai ganti ruginya. Saya berharap pembayarannya segera direalisasi. Kalau ditunda-tunda terus seperti ini, saya khawatir warga akan berubah pikiran seperti kasus di Desa Gedangan,” ujarnya.
Selain Di Desa Sruni, di Desa Tebel juga ada satu bidang lahan milik PT Dwi Selo Giri (DSG) yang masih belum bisa dibebaskan lantaran ada perbedaan hasil ukur sehingga belum ada kesepakatan. Seperti diberitakan sebelumnya, tahun 2019 lalu lahan yang akan dibebaskan terukur seluas 1.212 meter persegi. Namun dalam pengukuran ulang pada 2021 lalu, luasanya susut menjadi 457 meter persegi.
Pemilik PT Dwi Selo Giri, Frans Neolaka ketika dihubungi di kantornya, Selasa (25/01/2022) siang tadi mengatakan ia menunggu proses pengukuran ulang dari pemkab Sidoarjo. Namun kalau tidak segera dilakukan, pihaknya akan memagari tanahnya sesuai luasan yang tercatat di buku sertifikat miliknya.
“Pada dasarnya saya mendukung proyek pemerintah ini. Namun saya berharap, pemerintah juga menghormati hak-hak saya sebagai warga negara, sebab tanah ini saya beli dengan cara yang sah dan tidak pernah saya hibahkan kepada siapapun,” pungkasnya.(Hans/Pram)
