Beranda » Rusunawa Krian, Fasilitas Berpotensi Yang Terabaikan

Rusunawa Krian, Fasilitas Berpotensi Yang Terabaikan

Spread the love dnnmmedia

 

DNN, SIDOARJO – Inilah wajah Rusunawa yang berada di wilayah Desa Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (28/01/2022) siang tadi. Dari sekitar 100 kamar yang ada disana, hanya 21 unit saja yang terisi.

Sebagian besarnya kosong tanpa penghuni. Unit-unit yang kosong itu ada yang masih dalam kondisi baik dan siap huni. Namun ada pula yang rusak, mulai dari plafon  atau kamar mandinya. 

Lahan kosong yang ada disekitarnya pun terlihat kumuh, penuh ilalang. Kondisi itu ditambah dengan padamnya lampu-lampu penerangan di sekitar rusun serta di akses jalan menuju hunian yang dikelola Dinas PU Perkim dan CKTR Sidoarjo itu sejak beberapa bulan lalu.

Ketua RT 11 RW 3 Rusunawa Tambak Kemerakan, Misiadi mengatakan pihak warga tak mampu membayar token lampu penerangan itu. Pasalnya kebutuhan biayanya mencapai Rp 750 Ribu sebulan. Sedangkan semua penghuni rusunawa itu berpenghasilan minim karena sehari-hari mereka bekerja sebagai pengamen, pemulung, pengemis dan pedagang kecil.

Staf Dinas Perkim Sidoarjo yang ditempatkan di sana, Anang Siliprasetyo, mengatakan masalah terbesar yang dialami penghuni Rusunawa saat ini adalah ketersediaan air bersih. Menurutnya pompa yang dipakai untuk memasok air bersih ke tandon, yang kemudian didistribusikan ke setiap kamar mandi hunian warga, dalam keadaan rusak.

Sudah sejak beberapa bulan lalu, masalah kerusakan pompa air itu ia laporkan ke Dinas Perkim Sidoarjo, namun hingga saat ini belum ditanggapi apalagi diperbaiki. Kondisi inilah yang membuat beberapa orang penghuni Rusunawa memutuskan pindah ke kos-kosan yang ada di sekitarnya, sekalipun tarifnya jauh lebih mahal.

Sementara itu Staf Kelurahan Tambak Kemerakan Kecamatan Krian, Anshori menambahkan, sebenarnya tarif sewa di Rusunawa itu terbilang murah jika dibanding rumah kos-kosan milik warga setempat.

Dan banyak pekerja pabrik di sekitar lokasi itu yang membutuhkan hunian dengan harga sewa yang terjangkau kantong mereka. Belum lagi dengan keberadaan RSUD Sibar  yang sangat mungkin mendatangkan pekerja migran dari luar daerah setelah dibuka per Maret mendatang.

Namun dengan kondisi lingkungan yang kumuh, gelap dan sulit air tersebut membuatnya pesimis Rusunawa ini mampu menarik minat warga untuk menyewanya.(hans/pram)


Spread the love dnnmmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *