Data Kasus DBD Disetiap Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo per 28/1/2022
DNN, SIDOARJO – Dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo per Jumat (28/01/2022), penderita demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di berbagai Puskesmas sebanyak 81 pasien. Dari jumlah itu, seorang diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Jumlah pasien DB terbanyak ada di Puskesmas Krembung dengan jumlah pasien 9 orang. Puskesmas kota Sidoarjo 8 orang pasien, Puskesmas Candi dan Trosobo masing masing 6 orang pasien, Puskesmas Gedangan dan Sukodono masing masing 5 orang pasien, Puskesmas Buduran, Sidodadi, dan Prambon masing masing ada 4 orang pasien, Puskesmas Tulangan, Medaeng, Krian, Tanggulangin dan Urang Agung masing masing ada 3 orang pasien. Lalu Puskesmas Taman, Bareng Krajan, Balongbendo, Wonoayu dan Jabon masing masing ada 2 orang pasien, namun satu orang pasien dari Puskesmas Jabon meninggal dunia.
Selanjutnya puskesmas Waru, Sekardangan, Porong, Kedungsolo, dan Tarik masing masing ada 1 orang pasien.Dari laporan yang dirilis itu hanya tiga puskesmas saja yang belum ada kasus DB, yaitu Puskesmas sedati, Nganting dan Kepadangan.
Data itu belum termasuk pasien yang dirawat di rumah sakit umum daerah maupun swasta yang ada di wilayah kabupaten Sidoarjo. Misalkan saja di RSUD Sidoarjo.
Menurut Humas RSUD Sidoarjo, A. Idham yang ditemui saat peresmian gedung baru RSUD Sidoarjo, Jumat (28/01/2022), pasien DB yang saat itu dirawat di RSUD Sidoarjo dari data Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) per Januari 2022 ada 153 pasien, yang terdiri dari 89 pasien anak anak, 62 pasien orang dewasa dan 2 orang meninggal dunia.
Menanggapi informasi itu, bupati LIRA Sidoarjo, M. Nizar langsung turun ke beberapa rumah sakit untuk melengkapi data tersebut, Sabtu (29/01/2022) sore tadi. Salah satunya dengan mendatangi Rumah Sakit Imam Mawardi Krian. Informasi yang diterimanya dari perawat yang bertugas diketahui ada 8 pasien DB yang tengah dirawat di rumah sakit swasta itu.
“Di kamar dewasa tadi saya temukan 4 orang pasien dan untuk kamar khusus anak anak ada 4 orang juga,” ungkapnya.
Untuk itu ia meminta pada dinas kesehatan agar menginformasikan hal ini kepada masyarakat secara masif, agar tidak terjadi ledakan kasus DB.
“Jangan sampai gara-gara sibuk ngurusi virus omicron, wabah DB yang ada di depan mata malah terabaikan,” pungkasnya.(hans/pram)