DNN, SIDOARJO – Warga kota delta yang tergabung dalam WA grup ‘Ruang Publik Sidoarjo’ sepakat untuk meminta klarifikasi bupati Ahmad Mudlor terkait isu radikalisme yang dihembuskannya beberapa waktu lalu.
Permintaan itu akan disampaikan melalui surat yang secara resmi dikirimkan ke pendopo kabupaten. Jika nantinya surat tersebut tidak ditanggapi dalam waktu tiga hari, maka komunitas tersebut akan melayangkan gugatan hukum.
Niat bersama itu merupakan kesepakatan yang diambil usai dialog publik yang digelar di lantai dua kompleks Pujasera di Jl. Gajah Mada Sidoarjo, Kamis (16/02/2022) malam kemarin. Acara tersebut dihadiri 50 warga kota delta dari berbagai latar belakang.
Alasan mendasar dari diambilnya sikap tersebut adalah munculnya keresahan masyarakat akibat lontaran isu radikalisme yang menurut Bupati sudah merasuki wilayah pemukiman warga di 15 Kecamatan di Sidoarjo.
“Jelas yang seperti ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Orang yang menyebarkan berita hoax di media sosial saja langsung dijerat dengan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik-red), apalagi yang jelas-jelas menimbulkan kegaduhan publik seperti ini,” tandas M. Shodiq, pengacara kondang di Sidoarjo.
Lebih lanjut dikatakannya, langkah itu harus dilakukan untuk melindungi masyarakat dan menjaga kondusifitas keamanan serta ketertiban wilayah sekaligus menjadi pelajaran bagi bupati Muhdlor agar lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataan ke publik.
Namun yang perlu ditekankan disini, bahwa gugatan hukum tersebut merupakan langkah terakhir yang bakal ditempuh jika bupati Sidoarjo sengaja mengabaikan surat permintaan klarifikasi yang dikirim sebelumnya.
“Kami sih berharap bupati mau membuka diri untuk berdialog dengan kami. Karena sebagai pemimpin, ia harus mau mendengar suara rakyatnya,” imbuh Shodiq yang kini juga aktif di berbagai perhelatan budaya lokal Sidoarjo itu.
Acara bertajuk ‘Ngopi Bareng’ yang diinisiasi oleh Jani itu dihadiri para aktivis Sidoarjo. Diantaranya Ketua Himpunan Putra-Putri dan keluarga Besar Angkatan Darat Sidoarjo, Husni Thamrin. Juga Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Sidoarjo, Dondik Agung, Ketua BPJS watch Jatim, Arif Supriyono, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Sidoarjo, Sholeh, Ketua Bonek Nafas Tua, Reza.
Hadir juga pegiat perempuan, Nadia Bafagih, para ketua LSM di Sidoarjo, para aktivis pemuda, budayawan, praktisi hukum, tokoh politik, para akademisi dan aktivis di berbagai lembaga sosial kemasyarakatan lainnya.(pram/hans)