Distribusi Center milik PERUMDA Delta Tirta Sidoarjo
DNN, SIDOARJO – Untuk menurunkan stunting yang terjadi dibeberapa wilayah kecamatan di Sidoarjo, tahun ini Pemkab Sidoarjo membangun SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan dan DC (Distribution Center) di 7 kecamatan 11 titik. Diantaranya Kecamatan Porong, Jabon, Candi, Gedangan, Buduran, Taman dan Waru.
Selain memperbanyak spam umbulan, Pemkab tahun ini juga membangun 8 SPAM atau DC (Distribution Center) yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Gedangan, Buduran, Taman dan Waru.
Peningkatan layanan air bersih tersebut akan membuka ribuan jalur Saluran Rumah (SR). Untuk 3 spam umbulan yakni kecamatan Jabon, Porong dan Candi dibangun dari anggaran DAK (dana alokasi khusus) dari pemerintah pusat yang akan membuka 5.600 SR baru di ketiga wilayah itu. Pembangunan tiga spam termasuk proyek strategi nasional.
Sisanya, 8 titik Spam/DC yang dibangun di kecamatan Waru, Taman, Gedangan dan Buduran memakai anggaran APBD Sidoarjo. Pembangunan 8 Spam baru akan membuka 6.370 SR baru. Bila diasumsikan tiap rumah dihuni minimal 4 orang dikalikan 11.970 SR maka terdapat 47.880 jiwa yang mendapatkan layanan air bersih. Diuar itu, PDAM Delta Tirta juga menarget akan membuka 12.750 SR baru di tahun 2022 ini.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) terus mendorong PDAM dan Dinas PU Perkim dan Ciptakarya untuk memperbanyak Spam Umbulan atau DC. Pembangunan sarana air bersih mutlak dilakukan, karena Sidoarjo sudah menjadi daerah Industri, dimana perkembangan sektor industri itu harus diikuti peningkatan sarana dan prasaran penyediaan air bersih bagi masyarakat.
Gus Muhdlor mencontohkan, dari 18 kecamatan yang ada, semuanya sudah dimasuki industri. Bahkan kecamatan Waru, Taman, Gedangan, Sidoarjo, Krian, dan Jabon sudah menjadi Kawasan Industri Sidoarjo (KIS).
“Pembangunan sarana dan prasarana pelayanan air bersih wajib dikebut, seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah daerah dan perluasan area industri yang berimbas pada derasnya investasi yang masuk di kota Delta ini. Pelayanan air bersih bagi masyarakat, khususnya di kawasan industri harus diutamakan,” kata Gus Muhdlor. Jum’at, (11/3/2022) di Pendopo Delta Wibawa.
Bupati Sidoarjo terus memantau kinerja PDAM. Terutama urusan kelancaran saluran air yang selama ini masih terdapat pengaduan dari pelanggan. Rata-rata, mereka mengeluhkan kualitas air dan kelancaran air. Hal itu juga menjadi perhatian bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo tersebut.
Perusahaan plat merah di bawah kendali Bupati Sidoarjo, sekerang ini mau tidak mau harus bisa mengimbangi kecepatan langkah dan berpikir bupati alumni Unair Surabaya itu. Sepak terjang Gus Muhdlor selama satu ini dinilai cukup agresif, terutama urusan pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas pelayanan publik.
Penyediaan layanan air bersih bukan saja masuk dalam program MDGs atau Millenium Development Goal’s. Lebih dari itu, peningkatan layanan air bersih di Kabupaten Sidoarjo sudah menjadi kebutuhan.
“Jika ini berjalan lambat, maka akan ada problem baru di sektor kesehatan. Ancaman terbesarnya adalah kualitas SDM akan menurun karena masyarakat lebih memilih mengkonsumsi air tanah (air sumur) ketimbang air bersih. Ini juga perlu edukasi yang masif ke masyarakat,” jelasnya.
Percepatan penyediaan sarana air bersih akan menyelamatkan generasi emas. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi kualitas air yang dikonsumsi. “Problem ini yang terjadi pada dua kecamatan di Sidoarjo, Jabon dan Krembung. Dua wilayah itu masih banyak kasus stunting dan penyebabnya karena mayoritas warga disana masih mengkonsumsi air tanah atau air sumur yang mengandung Pb atau timbal yang melebihi batas aman,” tutur Gus Muhdlor.
Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman PU Cipta Karya Slamet Budiarto menyampaikan, rencana pembangunan 3 spam umbulan yang menggunakan anggaran DAK yang bersumber dari pemerintah pusat dan 8 spam atau DC dari anggaran APBD itu mulai dikerjakan pada triwulan kedua. (Hans)