Kondisi lapangan proyek pembangunan FR yang mangkrak
DNN, SIDOARJO – Sampai hari ini, Jumat (25/03/2022) proses pembebasan lahan untuk proyek Frontage Road (FR) lanjutan yang membentang dari wilayah Gedangan sampai Buduran masih jalan ditempat.
“Tidak ada mas, masih tetap sama data terakhir tahun 2021. Desa Gedangan ada tiga lahan, untuk desa Sruni ada enam lahan, dan di desa Tebel tinggal satu milik perusahaan Selo Giri yang belum dibebaskan,” ungkap Camat Gedangan, Ineke Dwi Setiawati ketika dihubungi melalui ponselnya.
Informasi itu juga diamini Kades Sruni, Saiful Imaduddin. Menurutnya memang belum ada progres tentang pembebasan lahan untuk Frontage Road yang digarap dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Sidoarjo. “Ndak ada mas, malah saya menghubungi Pak Yunan (Sekretaris Dinas PU BMSDA-red) sampai sekarang ndak diangkat sama sekali,” ujarnya.
Disisi lain pemilik PT Selo Giri, Frans Neolaka ketika dihubungi melalui selulernya juga membenarkan hal tersebut. Pihaknya sudah menghubungi dinas PU BMSDA Sidoarjo, namun belum mendapatkan kepastian pengukuran ulang masalah tanahnya yang menyusut dari pengukuran pertama di tahun 2019.
“Hari Rabu (23/03/2022) kemarin saya tanyakan langsung ke dinas PU, namun petugasnya bilang tidak tahu mengapa kok diundur undur terus, padahal di desa Tebel tinggal satu, ya punya saya ini saja,” ungkap Frans.
Fakta lapangan ini berbeda dengan yang disampaikan Plt Kepala Dinas PU BMSDA, Dwi Eko Saptono ketika memberi keterangan seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Sidoarjo, Rabu kemarin.
“Saat ini masih dilakukan pengukuran peta bidang lagi oleh BPN. Lokasinya segmen I mulai Gedangan sampai tembus jalan Lingkar Timur, kalau tidak salah itu di Desa Seruni juga ada bidang yang ikut dibebaskan. Totalnya ada 9 bidang yang akan dibebaskan untuk proyek frontage road tahun ini,” jelas Dwi.
Ketika dikonfirmasikan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN), panitia pengadaan lahan FR, Wilson Tambunan membantah adanya pengukuran ulang. “Belum, mungkin Minggu depan kita mulai lakukan pengukuran,” pungkas Wilson.(Hans/Pram)