DNN, SIDOARJO – Komunitas Seni Budaya BrangWetan menyelenggarakan acara Mini Workshop (FGD) untuk merumuskan ‘Sekolah Toleransi’ di kota delta, Selasa (19/04/2022) pagi tadi di Sun Hotel Sidoarjo.
Acara ini sekaligus mengawali program Cinta Budaya Cinta Tanah Air (CBCTA) yang akan berlangsung selama satu tahun ke depan, dengan tema “Indikator Menuju Sekolah Toleransi Dan Peningkatan Kemampuan Siswa, Kelompok Pemuda Dalam Pengembangan Toleransi”.
Manajer Program CBCTA, Masrullah menjelaskan sebetulnya program ini sudah pernah dilaksanakan pada Juli 2020 hingga Juni 2021 lalu yang melibatkan 10 sekolah di lima kecamatan di Sidoarjo. “Kali ini tahap kedua yang merupakan kelanjutan dan penajaman program untuk sekolah-sekolah yang dinilai berhasil menjalankan program tahap pertama,” jelasnya.
Kegiatan FGD yang diikuti oleh peserta.
Di tahun ini ada lima sekolah yang menjadi penerima manfaat, diantaranya SMAN 1 Gedangan, MAN Nurul Huda Sedati, SMPN 1 Waru, SMPN 1 Taman dan SMPN 1 Gedangan.
Selain itu, tahun ini pelaksanaan program ini tidak hanya menyasar dunia pendidikan saja, tapi melibatkan juga kalangan pemuda di luar sekolah. Karena itu Komunitas Brang Wetan juga akan menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya seperti Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) serta Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo.
“Jadi kalau tahun lalu seratus persen untuk dunia pendidikan, maka sekarang 60 persen pendidikan, 40 persen non pendidikan,” jelas Masrullah.
Karena itulah salah satu capaian dalam program tahun lalu, yaitu terpilihnya Duta Toleransi untuk SMP dan SMA maka diharapkan tahun ini dapat disinergikan dengan Duta-duta lain yang sudah ada di Kabupaten Sidoarjo, misalnya Duta Anti AIDS, Duta Anti Narkoba, Pemuda Pelopor, Paguyuban Guk dan Yuk Sidoarjo, serta Duta-duta lain yang sudah menjadi program Disporapar Kabupaten Sidoarjo.
Ditambahkan Masrullah, melalui acara ini diharapkan adanya masukan tentang indikator model Sekolah Toleransi; Terumuskannya gambaran rencana kegiatan tentang Sekolah Toleransi dan peningkatan kemampuan siswa serta kelompok pemuda dalam pengembangan toleransi.
Selain itu juga menghadirkan lingkungan yang kondusif untuk kelestarian program penguatan toleransi di lingkungan siswa dan kelompok pemuda, Terlibatnya Sekolah, Komite dan organisasi kepemudaan dalam pengembangan toleransi di masyarakat.
Pihak-pihak yang diundang menjadi peserta dalam acara ini adalah: Komisi D DPRD Kab Sidoarjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Disporapar, Bakesbangpol, Dewan Pendidikan Kab. Sidoarjo, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Sidoarjo.
Selain itu diundang pula pengurus dari Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), Lembaga Pendidikan Ma’arif, Musyawarah Kepala Sekolah (SMP dan SMA), MGMP SMP dan SMA, KNPI, Gusdurian, FKDM, PWI, Unusida, Umaha, Umsida dan Pemerhati Gender, serta lima sekolah penerima manfaat. (hans/pram)