DNN, SIDOARJO – Wilayah layanan Puskesmas Kepadangan Kecamatan Tulangan dan Kecamatan Jabon masih kategori merah atau rawan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Athoillah MM yang dihubungi melalui telepon selulernya beberapa waktu lalu menyatakan sejak Januari hingga 23 Mei lalu dilaporkan ada 242 pasien DBD dengan jumlah kematian 2 orang.
“Dari 27 Puskesmas yang ada di Sidoarjo, 2 puskesmas masuk kategori merah karena ada yang meninggal, 9 puskesmas kategori kuning, ada lebih dari 10 pasien yang dirawat dan sisanya masih hijau, dibawah 10 pasien, dan data ini fix karena sudah dilakukan PE (penyelidikan Epidemiologi-red),” katanya.
Menyikapi hal itu, politisi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono meminta pemerintah daerah lebih sigap dalam menangani kasus DBD di Sidoarjo. Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini juga mengkritisi kebijakan Dinkes yang dianggap memberikan syarat yang cenderung memberatkan sebelum melakukan fogging. Misalnya harus ada warga yang sudah diopname.
Contohnya di Desa Tebel Kecamatan Gedangan. Ada 10 orang warga setempat yang terinfeksi DBD, namun berdasarkan informasi yang diterimanya belum ada respon dari Dinas terkait. “Saya harap Dinkes dapat merespon dengan cepat keluhan warga. Apalagi menyangkut nyawa dan kesehatan khalayak harus di kedepankan,” tegasnya.
Karena itu, ia dan TIM BHS Peduli yang kemudian melakukan respon cepat untuk menjawab keluhan warga disana dengan menggelar fogging untuk antisipasi kasus susulan pada Selasa (24/05/2022) kemarin.
Dan akhirnya, BHS juga minta pada warga Sidoarjo agar segera melaporkan jika ada kasus DBD di lingkungannya agar bisa dilakukan tindakan secepatnya oleh instansi terkait. “Segera informasikan ke pengurus RT dan RW dan desa setempat,” imbuhnya.
Selain melakukan fogging dan menempelkan sejumlah poster himbauan dan penanganan DBD serta mengunjungi dan memberikan bantuan pada Mistifah, salah satu warga desa Tebel yang baru saja sembuh dari DBD.
“Saya kena DBD itu pas hari raya Idul Fitri kemarin. Badan panas tinggi, kaki bengkak hingga gak bisa jalan, beberapa hari setelah itu muncul bintik merah di badan. Akhirnya saya pakai ramuan tradisional kurma, madu, telur dan herbal lainnya. Alhamdulillah sembuh,” ungkap Mistifa.(Hans/Pram)