DNN, SIDOARJO – Proyek Frontage Road (FR) ruas Gedangan – Buduran direncanakan akan mulai digarap akhir Juni mendatang. Namun sampai saat ini masih ada 12 bidang tanah dan bangunan di lokasi proyek tersebut yang belum dibebaskan.
Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/05/2022) sore tadi mengatakan dua bidang lahan yang belum tuntas proses pembebasannya itu milik perusahaan sedangkan sisanya milik warga setempat.
Sedangkan lokasinya, sambung Dwi, lima bidang diantaranya berada di wilayah Delta Sari Aloha, dan tujuh bidang lainnya masuk wilayah Desa Sruni dan Tebel yang semua masuk Kecamatan Gedangan.
Ia menambahkan, untuk yang lahan perusahaan, proses administrasinya sudah beres dan tinggal menunggu pembayarannya saja. Namun untuk tanah warga masih ada beberapa yang bermasalah sehingga belum bisa diproses lebih lanjut.
“Ada yang urusan alas haknya belum beres karena urusan waris. Ada juga yang belum sepakat. Soalnya tanah yang terkena proyek hanya 5 meter, namun pemilik meminta seluruh area lahannya dibayar,” tambahnya.
Dwi memastikan, selesai atau tidak selesai, proyek pembangunan jalan tembus sejauh 3,1 km tersebut tetap akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. “Kalau harus nunggu proses pembebasannya sampai selesai, bisa nggak mulai-mulai proyek ini. Masalah itu nanti akan kami selesaikan sambil jalan,” tukasnya.
Apalagi proses lelang tendernya sudah tuntas dan kontraktor pelaksananya juga sudah ditetapkan. Hanya saja Dwi mengaku lupa nama kontraktor pemenang tender proyek dengan pagu Rp 50 Miliar tersebut.
Berdasarkan data yang dikutip dari situs lpse.sidoarjokab.go.id, hari ini, lelang tender proyek tersebut diikuti 79 perusahaan jasa kontruksi. Adapun empat perusahaan yang tercatat mengajukan penawaran terendah diantaranya PT. Diatasa Jaya Mandiri dengan nilai Rp 45,3 Miliar. Lalu PT Permata Anugerah Yalasamudra (Rp 45,4 Miliar), PT Bumi Delta Hatten (Rp 46,7 Miliar) dan PT Gorga Marga Mandiri (Rp 47,2 Miliar).
Sedangkan terkait ruas FR Aloha-Betro Gedangan yang gagal diselesaikan oleh PT Gorib Nanda Guna di tahun anggaran 2021 lalu, menurut Dwi juga akan digarap tahun ini. Termasuk kelanjutan pembangunan jembatan di atas sungai Betro.
“Target kami FR dari Aloha sampai Lingkar Timur Sidoarjo di Desa Banjar Kemantren Buduran bisa selesai tahun ini dan bisa diakses masyarakat untuk meminimalisasi kemacetan lalu lintas di ruas jalan itu,” pungkas Dwi.(hans/pram)