IMM orang tua IML saat menunjukkan bukti Laporan ke Polisi
DNN SIDOARJO – Kasus penganiayaan siswa SMP Negeri di wilayah Kecamatan Buduran berbuntut panjang. Setelah sebelumnya orang tua MAT (15) melaporkan ke polisi, kini giliran orang tua IML (14) juga melaporkan kasus penganiayaan ini ke Mapolresta Sidoarjo, Kamis (02/06/2022) siang kemarin.
Menurut penuturan orang tua IML, dirinya baru mengetahui kasus ini dari saudaranya yang memberi tahu melalui selulernya bahwa anaknya menjadi salah satu korban penganiayaan yang viral di media sosial itu.
“Saya kaget waktu dikasih tahu, lalu saya panggil dia dan saya tanyai, ternyata benar anak saya juga korban di video viral itu,” ungkapnya. Karena itu, iapun segera melaporkan kejadian ini ke Mapolresta Sidoarjo.
“Saya sudah melihat videonya, hati saya sakit melihat anak saya diperlakukan seperti itu. Sebagai orang tua tentu tidak terima, apalagi saya lihat juga ada lebam lebam di tubuh anak saya,” tambahnya.
Sementara itu, menurut pengakuan IML, penganiayaan itu berawal dari video tiktok yang dia buat bersama korban lainnya. Video itu kemudian membuat salah satu anggota perguruan silat tersinggung. Iapun meminta IML dan teman-temannya untuk datang serta meminta maaf.
Karena tidak tahu tempatnya, IML dan teman temannya dijemput di sekolah. “Hari Jumat (27/5/2022-red) Saya, MAT, dan RT dijemput sepulang sekolah dan diajak ke sebuah gudang yang ada di Gedangan, lalu di situ teman saya dianiaya,” ungkapnya.
Tidak puas sampai disitu, hari Sabtu (28/05/2022), IML, MAT, RT dan dua teman laki-laki satu sekolahnya, ISM dan RNY kembali dijemput dan dibawah ke gudang yang sama. Dan disitu IML dan keempat temannya tersebut kembali dianiaya.
“Hari Sabtu itu katanya disuruh datang untuk buat video permintaan maaf, makanya kami mau datang. Ternyata saya dan teman teman malah dipukuli dan ditendang, ya saya pasrah karena mereka jumlahnya juga banyak,” pungkasnya.(Hans/Pram)