Beranda » Soal PDAM, Wong Sedati Nagih Janji

Soal PDAM, Wong Sedati Nagih Janji

Spread the love dnnmmedia

Kades Sedati Gede, M. Nasrudin.

DNN, SIDOARJO – Warga Desa Sedati Gede Kecamatan Sedati menagih janji Perumda Delta Tirta yang akan memasang 2.000 Sambungan Rumah (SR) disana pada Februari lalu. Nyatanya sampai saat ini, janji tersebut tak kunjung terealisasi.

“MoU (Memory of Understanding-red) nya mandek tiga bulan. Janjinya Februari sampai sekarang belum ada solusi. Waktu itu kami ajukan 2.000 SR, dan ke depannya bisa 4.000 SR,” jelas Kepala Desa Sedati Gede, M. Nasrudin yang ditemui usai mengadukan masalah ini di forum Rapat Dengar Pendapat yang digelar Komisi C DPRD Sidoarjo, Jumat (03/06/2022) kemarin.

Bahkan, tambahnya, saat itu perwakilan Perumda Delta Tirta mengatakan mampu membuka 10 ribu SR baru di wilayah tersebut. “Nyatanya waktu mau penandatanganan MOU, mereka bilang tidak ada debit air. Ini khan lucu, kalau masalahnya seperti itu, kenapa tidak disampaikan dari awal,” sergah Nasrudin lagi.

Padahal untuk mendapatkan layanan air bersih tersebut, warga bersedia membayar sendiri biaya pemasangan jaringan pipa. “Kami tidak perlu uang APBD. Kami sudah sepakat untuk urunan agar cepat terpasang,” imbuhnya. 

Forum Rapat Dengar Pendapat itupun dianggapnya belum memberikan solusi yang mantap terhadap permasalahan yang ia sampaikan. Meski begitu ia tetap meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut menyelesaikan permasalahan internalnya agar bisa segera merealisasi janjinya pada masyarakat. “Kami tunggu saja reaksi mereka seperti apa setelah hearing ini,” tandas Nasrudin.

Sementara itu Direktur Pelayanan Perumda Delta Tirta, Fatihul Faizun yang dihubungi terpisah mengaku bisa memahami keluhan warga. Pasalnya permohonan pemasangan SR tersebut memang sudah diajukan sejak tahun 2016 lalu.

Menurut ia, sebenarnya pimpinan baru instansinya sudah langsung merespon hal tersebut. Pihaknya berencana akan mensuplai warga Sedati Gede dengan air Umbulan yang tersedia di Distrubution Centre (DC) Waru.

Namun untuk memastikan pasokan air ke wilayah tersebut, pihaknya harus lebih dulu mengecek kondisi jaringan pipa yang ada. “Waktu kami lakukan tes tekan, ternyata banyak pipa-pipa yang bocor sehingga harus diperbaiki lebih dulu,” jelas Faizun.

Masalahnya, pipa-pipa tersebut milik pemerintah pusat sehingga ia harus berkoordinasi dulu ke Jakarta. “Proses perbaikannya sudah selesai Maret atau April lalu. Dan setelah kami tes lagi, ternyata masih ada jaringan lain yang kondisinya kurang bagus juga,” tambahnya.

Karena itu, ia meminta warga kembali bersabar  menunggu perbaikan jaringan pipa tersebut. Namun jika warga memaksa, ia mengaku bisa merealisasi janji itu, hanya saja tidak akan mampu melayani 2 ribu SR sekaligus.

“Intinya bisa, tapi debit air yang dialirkan kesana sangat terbatas. Kami khawatir kalau tekanannya dimaksimalkan justru akan memperbanyak TKA (Tingkat Kehilangan Air) karena kondisi pipanya sudah tidak memenuhi syarat,” pungkas Faizun.(hans/pram)


Spread the love dnnmmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *