Beranda » Hilangnya Uang Warga Miskin di Rekening, Diduga Puncak Gunung Es Kacaunya Penyaluran Bansos di Sidoarjo

Hilangnya Uang Warga Miskin di Rekening, Diduga Puncak Gunung Es Kacaunya Penyaluran Bansos di Sidoarjo

Spread the love dnnmmedia

 

Ketua Java Corruption Watch (JCW)
Sigit Imam Basuki ST

DNN-SIDOARJO – Mencuatnya kasus hilangnya dana bantuan sosial (bansos) dari rekening bank milik salah seorang warga miskin di Sidoarjo, yang sudah dilaporkan ke Polresta setempat, bisa jadi hanyalah puncak gunung es.  

“Artinya, mungkin saja banyak kasus serupa yang terjadi di Sidoarjo namun baru ini yang terlihat di permukaaan,” jelas Ketua Java Corruption Watch (JCW) Jatim, Sigit Imam Basuki yang ditemui Sabtu (25/06/2022) siang tadi.  

Karena itu ia meminta polisi untuk lebih serius dalam mengungkap kasus raibnya dana bantuan sosial sebesar Rp 2,2 juta di rekening BNI milik Satupah (54), warga Desa Trosobo Kecamatan Taman beberapa hari lalu.  

“Apalagi, saya dengar korban bahkan merasa tidak pernah membuka rekening atas namanya di Bank tersebut. Saya kira ini yang kemudian perlu diperjelas, siapa yang membuat rekening itu dan pada siapa ATM-nya diserahkan,” tambah Sigit. 

Sepengetahuannya, bank punya Standart Operasional Procedure (SOP) yang sangat ketat dalam hal ini. Sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam proses pembuatan rekening tabungan itu relatif kecil.  

Menurut Sigit, seharusnya Dinas Sosial Sidoarjo bersikap pro aktif dalam menyikapi kasus ini supaya tidak muncul prasangka buruk. “Tapi, jika nantinya benar-benar terbukti ada oknum yang berani menyelewengkan dana untuk warga miskin, rasanya kok keterlaluan sekali,” ucapnya dengan nada sinis. 

Sementara itu Plt Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Misbakhul Munir yang dihubungi melalui telepon genggamnya, siang tadi, mengaku sudah mengambil beberapa tindakan secara internal untuk menuntaskan kasus ini.   

“Saya sudah minta pada TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan-red) Taman untuk mencari data Bu Satupah. Kami butuh NIK (Nomor Induk Kependudukan-red)nya untuk kami cek di data base penerima bantuan sosial,” jelasnya. 

Langkah itu perlu dilakukan mengingat cukup banyaknya skema pemberian bansos pada warga miskin di Sidoarjo, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi Jatim maupun Pemkab Sidoarjo sendiri. 

Misbah berharap, warga Sidoarjo yang menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam masalah penyaluran bantuan sosial untuk lebih dulu menghubungi pihaknya agar bisa sama-sama melakukan pengecekan data. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Satupah yang berniat membuka rekening untuk tabungan umroh dan haji ditolak pihak BNI. Pasalnya di catatan bank pelat merah itu sudah ada rekening atas nama yang bersangkutan. 

Namun karena warga Desa Trosobo Kecamatan Taman itu bersikeras sama sekali tidak pernah memiliki tabungan disana, pihak Bank pun mencetak rekening koran. Ternyata rekening itu benar-benar ada. Dan lagi ada riwayat empat kali transaksi, yakni transfer masuk sebanyak dua kali yang masing-masing sebesar Rp 1,1 juta. 

Namun juga ada catatan penarikan dana melalui ATM sebanyak dua kali dengan nilai serupa sehingga saat ini sama sekali tak ada catatan angka rupiah di kolom saldo rekening tabungan tersebut.   

Atas kejadian itu, Satupah yang didampingi juragannya melaporkan kasus tersebut ke Polresta Sidoarjo untuk ditangani lebih lanjut.(Hans/Pram)


Spread the love dnnmmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *