DNN, SIDOARJO — Rabu (26/07/2023) pagi tadi, Komisi C DPRD Sidoarjo melakukan sidak ke pabrik baja PT Great Wall Steel (GWS) yang berada di Desa Janti Kecamatan Waru. Kegiatan ini dilakukan setelah adanya laporan dari beberapa warga Perumahan Makarya Binangun RT 007/RW 03 yang mengeluhkan suara bising dan bau logam yang menyengat serta polusi udara dari pabrik tersebut.
Staf HRD PT GWS, Heri Prasetyo yang menemui rombongan anggota legislator yang dipimpin Anang Siswandoko tersebut tersebut menjelaskan selama ini pihaknya sudah membangun komunikasi dengan warga yang merasa terganggu.
Menurut Heri sebenarnya yang mengajukan komplain tersebut bukanlah mayoritas warga. “Paling hanya empat sampai lima orang saja. Itupun mereka adalah warga baru disini. Kalau yang lama tidak, waktu masih jamannya PT Hanil dulu, kondisinya malah lebih parah daripada sekarang,” kilahnya.
Walaupun begitu, Heri tetap menampung keluhan warga tersebut dan mengundangnya untuk berdiskusi yang difasilitasi kepala desa setempat. Beberapa permintaan yang diajukan warga juga sudah dipenuhi perusahaan, namun mereka tetap saja komplain.
"Berkali kali kita ajak ketemuan untuk mencari solusi terkait masalah ini. Beberapa waktu lalu kita ajak ketemuan, tapi mereka menolak, baik melalui RT maupun RW-nya. Padahal kami juga sudah berikan kompensasi untuk lingkungan sebesar Rp 5 juta setiap bulan. Ada buktinya," ucap Heri.
Sementara itu Anang Siswandoko berjanji akan mempertemukan kedua belah pihak di kantor DPRD Sidoarjo. "Kami tidak bisa menerima laporan sepihak. Oleh karena itu akan kami undang semuanya. InsyaAllah bulan depan kamu agendakan hearing," tandas Wakil Ketua Komisi C itu.
Lebih lanjut dikatakannya, pada kesempatan itu PT GWS juga sudah menunjukkan semua dokumen terkait pengelolaan limbah dan uji kebisingan. Bahkan ada juga dokumen hasil uji yang menyebutkan tingkat kebisingan yang muncul dalam proses produksi perusahaan itu masih dibawah batas normal.
"Pengujinya dari PT Global. Kita akan cek terkait legalitasnya, apakah perusahaan itu memang benar-benar mempunyai kompetensi dalam pengujian tersebut," tandas politisi Partai Gerindra yang akan kembali berkontestasi di ajang Pileg tahun depan itu.
Pernyataan tersebut diamini Camat Waru, Nawari. Ia menyatakan sudah memeriksa kelengkapan dokumen Amdal PT GWS. Bahkan Pihaknya juga juga melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk merespon pengaduan masyarakat.
"Dibatas obyek ini dengan tempat tinggal warga sebenarnya tidak ada dampak. Dan ini kami sampaikan ke KLH karena hasil kajiannya itu (limbahnya-red) masih dibawah ambang batas normal," ungkapnya.
Karena itu Nawari berharap adanya jalinan komunikasi yang lebih baik diantara keduanya. Artinya, kebutuhan sosial masyarakat harus diperhatikan oleh perusahaan. "Ternyata, PT GWS sudah menyerahkan bentuk partisipasi pada pengurus lingkungan," pungkasnya.
Ikut dalam sidak itu anggota komisi C lainnya. Diantaranya HM Nizar, Vike Widya Asroni dan M Rojik. Mereka didampingi Kades Janti dan staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo.(hans/pram)
