DNN, SIDOARJO – Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi meminta pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) untuk segera mendata jumlah rumah warga yang menjadi korban bencana angina putting beliung di wilayah Kecamatan Prambon.
“Hari ini saya suruh mendata semuanya, yang rumahnya roboh, genting atau asbesnya hilang, untuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Dengan cuaca yang tidak memungkinkan saya minta segera ditangani, jangan menunggu lama-lama. Karena Tingkat kerusakan ada yang 30 - 40 persen,” jelasnya.
Pernyataan itu disampaikannya saat melihat langsung lokasi yang tertimpa bencana tersebut, di Desa Kedung Wonokerto, Senin (05/02/2024) pagi tadi. Selain melakukan pendataan, Wabup juga minta BPPD untuk segera memberikan bantuan kedaruratan pada warga.
“Kalau tidak segera ditangani, akan berteduh dimana? Apalagi kalau terjadi seperti kemarin, melihat berita dari medsos saja kekuatan anginnya luar biasa,” imbuh Subandi yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo itu.
Sedangkan pada Dinas Sosial, ia meminta agar instansi tersebut segera menyalurkan bantuan berupa paket-paket sembako untuk warga di lokasi bencana yang meliputi Desa Bendotretek, Watu Tulis dan juga Kedung Wonokerto.
Selain itu, ia juga meminta pada para kepala desa yang wilayah ditimpa bencana tersebut untuk segera mengupayakan pertolongan terhadap warga yang korban angina putting belung.
“Langsung bawa ke RSUD Sidoarjo. Sebagai pimpinan daerah, kita bisa tahu setiap warga yang sakit pasti segera ditangani,” jelasnya sebagaimana dikutip dari siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Sidoarjo.
Data dari BPBD Sidoarjo menyebutkan ada lebih dari 300 rumah yang rusak parah akibat bencana yang terjadi kemarin sore tersebut. Rinciannya ada lebih dari 200 rumah di Desa Kedung Wonokerto, sekitar 100 rumah di Desa Bendotretek dan 8 lainnya ruah warga Watu Tulis. Untuk sementara instansi tersebut memberikan bantuan berupa terpal untuk rumah yang mengalami kerusakan di bagian atapnya.
Disebutkan pula ada seorang warga RT 5 RW 4 Dusun Tanggungan, Desa Kedungwonokerto, Nurkilila (65) yang meninggal dunia dalam bencana tersebut. Selain itu, Misna yang berasal dari desa yang sama mengalami patah tulang tangan kiri. Kini nenek 70 tahun itu sudah menjalani perawatan di Rumah sakit Yapalis, Krian.(pram/hans)