Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Terungkap Aliran Dana Potongan Insentif BPPD Sidoarjo Ke Paslon Amin, Gus Robith; Tidak Benar, Itu Keliru

dnnmedia.net
Monday, July 1, 2024, July 01, 2024 WIB Last Updated 2024-07-01T08:33:20Z

 

Para saksi saat dihadirkan dalam sidang kasus korupsi pemotongan dana insentif BPPD Sidoarjo di pengadilan Tipikor Surabaya



DNN, SIDOARJO —Jaksa penuntut umum KPK Rizky menyebut aliran dana hasil pemotongan insentif pegawai BPPD Sidoarjo diduga turut mengalir untuk kampanye akbar paslon Anies-Muhaimin (Amin). 


Hal itu berdasarkan BAP dari Gus Robith yang merupakan ipar dari tersangka Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang menjadi saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Surabaya.(Senin, 1/7/2024) pagi tadi. 


"Dalam keterangan saksi, saudara Robith berdasarkan BAP disebutkan menerima uang Rp.100 juta  yang diberikan terdakwa Siska melalui asisten Bupati Sidoarjo, Aswin untuk diberikan saudara Robith dalam hal ini keperluan relawan santri untuk kampanye Akbar Paslon Anies-Muhaimin," kata Rizky. 


Namun, saksi Robith menyangkal hasil BAP yang ia tanda tangani tersebut dengan dalih salah menyebut alias keliru. "Tidak benar itu keliru, maksud saya dana itu digunakan relawan santri untuk pengajian dan kegiatan keagamaan," Elaknya.


Sementara itu penasehat hukum terdakwa Siskawati, Erlan Jaya putra saat di wawancarai seusai persidangan mengatakan akan membuka data nama-nama pejabat yang menerima aliran dana dari pemotongan dana insentif BPPD pada sidang pekan depan.


“Pekan depan akan kita buka pejabat-pejabat yang menerima potongan dana itu,” Ungkapnya. 


Terkait aliran dana yang menjerat mantan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor tersebut ke pasangan capres/cawapres Anis - Muhaimin (Amin) , Erlan Jaya menandaskan hal itu menjadi salah satu dugaan kuat adanya unsur politik dalam kasus yang ia tangani saat ini. 


"Kami tegaskan sekali lagi, tidak ada kerugian negara dalam kasus ini. Soal aliran dana untuk kegiatan kampanye salah satu Paslon pilpres kami kembalikan lagi ke KPK sampai mana pendalamannya," Pungkasnya.(hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhNj5-ZAvcT-9iIFlu_km3yh0_IaIxL-uRp7XywnOxuvvkr12MBmNDLDoYO1-MyFPIHdipkG_g20QK1i4rLINfeoyIAmPow8QCRl2MdOSHBLINCxC0WutJLAlmN5cjigUHfuSiVQuDMfLIWwCvHzNWfup4l5TaECdpXhQwuwuLsC_kmxBsjUTDElycYrco=s1431

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280