Beranda » Pemkab Sidoarjo Gandeng Perusahaan Asal Tiongkok Kelola Sampah dengan Teknologi LFG

Pemkab Sidoarjo Gandeng Perusahaan Asal Tiongkok Kelola Sampah dengan Teknologi LFG

Spread the love dnnmmedia

DNN, SIDOARJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo berencana akan bekerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok, China Water Industry (CWI) dalam pengelolaan sampah dengan sistem Landfill Gas (LFG) atau bio gas. Teknologi ini akan diterapkan di TPA Griyo Mulyo Jabon.

Pembahasan rencana kerja sama tersebut dilakukan oleh Bupati Sidoarjo, H Subandi bersama perwakilan dari CWI di ruang Delta Wicaksana, setda Kabupaten Sidoarjo. Rabu (3/3/2025).

Bupati Sidoarjo, Subandi menyatakan bahwa permasalahan pengelolaan sampah di wilayahnya harus segera ditangani secara serius. Sebab menurutnya dari data yang ia terima, saat ini di TPA Griyo Mulyo Jabon setiap hari menerima kiriman sampah sekitar 500 hingga 600 ton.

Ia juga menambahkan sedangkan jumlah timbulan sampah di seluruh Kabupaten Sidoarjo yang tertampung di TPS3R di setiap desa dan kawasan mencapai sekitar 1.340 ton per hari. ” Permasalahan sampah ini perlu mendapat perhatian khusus, karena jumlahnya semakin meningkat setiap hari,” Ujar Subandi.I

Mantan ketua DPC PKB Sidoarjo ini juga mengungkapkan selain mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh timbunan sampah, Pemkab juga ingin menjadikan pengelolaan sampah sebagai peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Tentunya ini menjadi tantangan baru bagi kami,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, CWI mempresentasikan tawaran kerja sama dengan Pemkab Sidoarjo, yang mencakup teknologi pengelolaan sampah berbasis Landfill Gas (LFG). Teknologi ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah untuk dikonversi menjadi energi listrik.

Bupati Sidoarjo, H Subandi bersama perwakilan dari CWI saat membahas rencana kerjasama pengelolaan sampah.

Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengurangi dampak negatif akibat penimbunan sampah. Dengan cara menutup lapisan sampah menggunakan membran. lalu memasang pipa berlubang untuk menangkap gas emisi, proses ini dapat membantu menghilangkan polusi bau, mempercepat degradasi limbah, serta mengoptimalkan pemanfaatan ruang di TPA.

“Kami melihat potensi besar dari pengolahan sampah ini, tidak hanya dalam hal mengurangi dampak lingkungan tetapi juga dari segi ekonomi. Jika sistem ini berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin ini menjadi sumber PAD baru bagi Kabupaten Sidoarjo,” jelas Subandi.

TPA Griyo Mulyo yang memiliki luas sekitar 13,6 hektare menjadi lokasi utama dalam rencana pengelolaan sampah ini. Dengan volume sampah yang terus meningkat dari jutaan penduduk Sidoarjo, sistem pengelolaan yang lebih efisien sangat dibutuhkan.Subandi berharap kerja sama dengan CWI dapat segera direalisasikan, sehingga masalah sampah di Sidoarjo dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih modern.

“Harapan kami, kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik, sehingga sampah yang selama ini menjadi beban justru bisa diubah menjadi energi yang bermanfaat dan mendukung pendapatan daerah,” katanya.

Pemkab Sidoarjo akan terus mengkaji rencana kerja sama ini agar dapat memberikan manfaat maksimal, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Jika berhasil diterapkan, model ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah secara lebih berkelanjutan.(Hans/kominfo)


Spread the love dnnmmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *