DNN, SIDOARJO — Puluhan warga di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu memblokir akses jalan keluar masuk perumahan Griya Aura yang berada di desa mereka. Para pemilik tanah tersebut meminta kepada Developer untuk segera melunasi sisa penjualan jual beli tanah mereka yang belum dibayarkan sejak 9 tahun lalu. Minggu, (14/4/2025).
Salah satu warga pemilik tanah, Agus mengaku bahwa pelepasan tanah tersebut dilakukan sejak tahun 2015 lalu. Saat itu dirinya menerima tanda jadi (DP) sebesar Rp 90 juta.
“Sisanya dijanjikan oleh bu Wulan (pembeli-red) akan diselesaikan dalam waktu setahun setelah perjanjian jual beli dilakukan. Namun faktanya hingga 9 tahun berjalan kami belum dibayar. Kok ini tiba – tiba perumahannya mau di lounching untuk di jual, ya kami protes,” Ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Hj Mujaro’ah, dirinya mengaku saat itu juga di berikan DP sebesar 20 persen dari nilai jual dua ancer tanah sawah miliknya. “Lha ini kok informasinya tanah kami sudah di sertifikatkan atas nama perusahaan developer, Kok bisa? ” Tanyanya.
Lokasi perumahan Griya Aura yang berada di Desa Candinegoro yang dipersoalkan warga pemilik tanah
Sementara itu, menurut salah satu perangkat Desa Candinegoro yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan dari 10 orang pemilik tanah saat ini tinggal 3 orang yang belum dibayar oleh pengembang.
“Dulu awalnya ada 9 orang mas, namun enam orang sudah dibayar dengan cara dicicil oleh pembelinya. Nah sekarang tinggal tiga orang yang belum dibayar lantaran mereka tidak mau dicicil dan minta harga terbaru karena menurut mereka perjanjian jual beli 9 tahun yang lalu itu sudah tidak berlaku,” Pungkasnya.(Hans)