
DNN, SIDOARJO — Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Barat (Sibar).Jumat (25/04/2025). Namun bukan pelayanan medis kurang maksimal yang ditemukannya, melainkan kondisi bangunan yang sangat mengecewakan di beberapa titik.
Dalam kunjungan tersebut, Mimik dikejutkan dengan kondisi ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang jauh dari kata layak. Lantai ruangan terlihat tidak rapi dan berkualitas buruk, bahkan terlihat mengelupas di beberapa bagian. Plafon dipenuhi jamur hitam (black mold), sementara dinding ruangan juga tampak lembab dan ditumbuhi jamur, menimbulkan kekhawatiran akan risiko kesehatan bagi pasien dan tenaga medis.
“Ini sangat mengecewakan. Kondisi seperti ini jelas tidak layak untuk pelayanan kesehatan, apalagi di ruang IGD yang seharusnya steril dan nyaman. Saya ini datang ingin melihat bagaimana pelayanan RSUD Sibar berlansung untuk masyarakat, kok malah dikejutkan dengan pekerjaan bangunan yang amburadul” ungkap Hj Mimik Idayana dengan nada kecewa.

Wakil Bupati Sidoarjo, Hj Mimik Idayana saat menemukan kerusakan bangunan disalah satu titik RSUD Sibar
Meski proyek pembangunan telah berlangsung cukup lama, ruang IGD RSUD Sibar tetap belum bisa difungsikan hingga saat ini. Progres pengerjaan yang lamban dan kualitas bangunan yang rendah memicu pertanyaan publik terkait pengawasan dan tanggung jawab pihak pelaksana proyek.
Mimik menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menindaklanjuti temuan ini secara serius dan meminta pertanggungjawaban dari kontraktor serta pihak terkait dalam pembangunan fasilitas vital tersebut.
“Kita tidak bisa membiarkan masyarakat dirugikan karena pekerjaan yang asal-asalan. RS ini harus menjadi tempat yang aman dan layak bagi semua. Ini harus dipertanggungjawabkan, siapapun yang mengerjakan harus bertanggung jawab,”ucap W2 dengan tegas.
Direktur RSUD Sidoarjo Barat/Sibar Krian dr. Abdillah Segaf Al Hadad mengatakan IGD lantai 3 yang selesai pengerjaannya masih dalam masa pemeliharaan. Sesuai kontraknya ada 6 bulan masa pemeliharaan sejak penyerahan pekerjaan bulan Desember 2024 lalu. Namun sampai bulan April ini masih belum ada perbaikan sama sekali.
“Inikan masih dalam masa pemeliharaan, kita sudah bersurat ke vendor fisik, kalau kita hitung dimulai bulan Januari, harusnya berakhir bulan Juni, padahal dibulan Juli kita harus menempati ruangan itu untuk ICU dan Peristi, namun karena ada hal-hal yang harus diperbaiki, kita tidak bisa segera menempati,”
Wabup berharap pihak vendor untuk segera memperbaiki kondisi tersebut secepat mungkin agar layanan kesehatan di wilayah barat kabupaten bisa segera berjalan optimal, jangan main-main dengan pekerjaan infrastruktur pemerintah.
Mohon kedepannya dalam pembangunan infrastruktur atau apapun jangan main-main, ini anggaran APBD. Tanggung jawab kita kepada rakyat karena ini uang rakyat, kerjakan semaksimal mungkin, kalau Gak sanggup mundur,” ujarnya dengan nada kecewa.(hans/sein)
