DNN, SIDOARJO — Elfian Hadi Wira Waskita atau yang akrab dipanggil Mas Tata terus bergerak untuk mencari dukungan dan simpatik warga Desa Sidokepung. Kali ini dirinya mendatangi warga yang sedang kerja bhakti di lingkungan RW 05. Minggu, (23/11/2025) pagi tadi.
Menurutnya kerja bakti merupakan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang kita dan harus terus dilestarikan. Karena dalam kegiatan kerja bakti itu terbangun interaksi sosial di lingkungan masyarakat kita. Bekerja sama dengan bergotong royong yang dilakukan secara sukarela untuk kepentingan bersama.
“Tentu kegiatan seperti ini akan memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan antarwarga. Sehingga kerukunan dan kenyamanan bermasyarakat akan terjalin dengan baik,” Ujar anak muda lulusan fakultas hukum disalah satu Perguruan swasta di Surabaya ini.
Berkenaan dengan anggapan masyarakat bahwa dirinya saat ini sering terjun ke masyarakat lantaran akan mencalonkan diri sebagai kepala desa pada tahun 2026 nanti, hal itu ia tidak menampiknya. Sebab menurutnya bagian dari proses demokrasi itu, dirinya harus dikenal dan dekat dengan warganya.
“Masyarakat kita sekarang sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai mana yang tulus dan mana yang modus. Jadi saya tetap mengalir dan tetap menjalani proses saja, yang penting tetap rendah hati dan jangan sombong, mohon doa dan dukungannya nggih,” Jelasnya.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat RW 05, H Supardi mengatakan bahwa kedatangan mas Tata di acara kerja bakti merupakan bentuk kepeduliannya terhadap warga lingkungan RW 05 Ia sangat mengapresiasi pada anak muda yang terketuk hatinya untuk membangun desa kelahirannya.
“Harus kita dukung, apalagi saya menilai Mas Tata ini masih muda, pendidikannya juga lumayan bagus dan didukung anak semuda ini sudah menjadi owner operator alat berat. Saya berharap nanti ia bisa menjadi seperti kades Hoho Alkaf (Kades Hoho) dari Desa Purwasaba, Banjarnegara, Jawa Tengah dalam menjalankan kiprahnya sebagai kepala desa,” harapanya.
Terkait adanya isu yang beredar atas tudingan kedatangan Mas Tata di acara kerja bakti itu untuk kampanye, H Supardi lantas menepisnya.
“Lha wong panitia pilkades saja belum dibentuk, apalagi Mas Tata ini kan juga belum resmi ditetapkan sebagai calon kades, lalu dituduh kampanye itu apa dasarnya. Sudahlah mari kita bergandengan tangan, guyub rukun dan jangan buat isu-isu yang membuat masyarakat kita tercerai berai, warga kita sudah cerdas kok,” Pungkasnya.(hans)