Beranda » Empat Hari jelang Deadline Jembatan FR Belum Selesai, Kontraktor: Kami Korban Salah Desain

Empat Hari jelang Deadline Jembatan FR Belum Selesai, Kontraktor: Kami Korban Salah Desain

Spread the love dnnmmedia

 

Kondisi proyek jembatan yang menjadi bagian dari pembangun FR Aloha – Betro yang belum terpasang hingga hari ini (15/2/2022)

DNN, SIDOARJO – Empat hari jelang peluit akhir masa perpanjangan waktu 50 hari, pelaksana proyek Frontage Road (FR) Aloha – Betro, PT Gorib Nanda Putra (GNP), belum menuntaskan pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Gedangan.

Dari pengamatan yang dilakukan di lapangan, Selasa (15/02/2022) sore tadi, sama sekali masih belum terlihat bentuk jembatan tersebut. Para pekerja proyek tampak masih sibuk menguras air di separuh sisi sungai dengan menggunakan pompa.

General Super Intendent PT GNP, Arif Setyo Budi yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan cukup banyak kendala yang ia hadapi dalam pembangunan jembatan ini. “Kami ini jadi korban salah desain,” katanya.

Menurutnya, seharusnya ada pengalihan aliran sungai sebelum jembatan itu dibangun. Namun karena ada Musholla milik warga setempat yang belum bisa dibebaskan, akibatnya konsep tersebut tidak bisa dikerjakan.

“Rencananya, begitu Musholla itu dibongkar, tanahnya akan kami keruk untuk mengalihkan aliran air sungai. Dengan begitu dasar sungainya bisa kering untuk memudahkan kami melakukan pengecoran pondasi jembatan. Tapi gagal,” keluh Arif.

Skema kedua berupa upaya penghentian sementara aliran air sungai yang menuju ke laut juga tak bisa dijalankan karena terbentur regulasi. Meski tak maksimal, namun masalah itu masih bisa disiasati setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga dan Sumber daya Air Sidoarjo (BM&SDA) Sidoarjo. 

“Air tetap mengalir tapi debitnya terkurangi sedikit. Karena itu kami pakai sistem pengecoran bergantian, mulai dari sisi selatan yang sudah kami selesaikan. Meskipun berat, namun kami tetap berusaha keras mengecor pondasi di sisi utara karena sekarang ini kami harus bekerja di tengah genangan air,” tambahnya.

Masalah tak berhenti sampai disitu saja. Karena di sungai tersebut juga melintang kabel power yang menghubungkan kompleks pabrik Maspion 1 dengan Maspion 3. Selain itu juga ada kabel serupa milik TNI AL. “Memang tak terlalu menjadi masalah, namun cukup mengganggu,” imbuh Arief.

Ia berharap, Rabu (16/02/2022) besok sudah bisa memasang landasan jembatan berupa doubel U box berdimensi 15,6 meter X 6,5 meter dengan ketebalan 50 cm. Dan selanjutnya proses finishing jembatan itu bisa dikebut agar bisa selesai tepat waktu pada detik terakhir per 19 Pebruari 2022 lusa.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan semuanya. Dan pembangunan jembatan yang sebenarnya pekerjaan kecil dalam proyek FR ini justru menjadi kendala yang sangat berat,” pungkasnya. (hans/pram)


Spread the love dnnmmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *