DNN, SIDOARJO – Baru sepekan lalu, sampah yang menumpuk di sungai depan kantor Kecamatan Gedangan di-cleanup Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo. Namun Jumat (04/03/2022) pagi tadi, tempat itu kembali penuh sampah.
Menanggapi hal itu Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig mengatakan fenomena itu menunjukkan pelayanan persampahan yang diberikan pada warga di sepanjang aliran sungai Gedangan itu belum dilakukan secara masif oleh aparatur desa setempat.
“Selama desa-desa tidak berikan layanan maksimal untuk pengambilan sampah di setiap rumah tangga, tidak mungkin problem ini bisa teratasi. Mereka tetap akan buang sampah ke sungai seperti yang dilakukan selama ini,” ujar Amig yang dihubungi melalui telepon selulernya.
Karena itu Amig kembali mengingatkan pada semua komponen masyarakat untuk kompak dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini. Menurutnya desa atau kelurahan harus melakukan sensus sampah rumah tangga, agar semua warga yang membutuhkan layanan persampahan terdata dan terlayani dengan baik.
“Komitmen dibawah (desa-red) masih kurang, kasus sampah di depan kecamatan Gedangan saat ini hanya contoh kecil saja, Ingat, layanan persampahan seperti ini adalah urusan wajib non layanan dasar yang harus dipenuhi Pemerintah Desa dan Kelurahan,” tandas Amig.
Sementara itu camat Gedangan, Ineke Dwi Setiawati ketika dihubungi melalui WhatsApp-nya menjelaskan, persoalan sampah di sungai memang butuh komitmen stakeholder di level wilayah, tidak hanya kecamatan tapi juga desa.
Ia menambahkan sudah dua kali pihaknya menggandengan DLHK dan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM&SDA) untuk melakukan pembersihan, namun faktanya di lapangan kejadian semacam itu terus berulang.
“Kami akan mengundang para kades untuk rapat konsolidasi penuntasan dan pengendalian sampah di sungai ini. Insyaallah Senin tanggal 7 Maret besok akan kami undang,” pungkasnya.(hans/pram)
